all about Architecture, Urban design, Social Life and many more

all about Architecture, Urban design, Social Life and many more
Taman Sari Picture

Sabtu, 06 April 2013

PENTINGNYA MENGETAHUI ETIKA BISNIS KONSTRUKSI


Siapa yang  tidak mengenal sebuah bisnis konstruksi? Ini adalah bisnis yang ada hubungannya dengan bidang ilmu teknik konstruksi, teknologi, sains, dan industri konstruksi. Adanya moral dan etika menjadikan bisnis ini patuh pada kedua hal tersebut. 
Foto koleksi Penulis Blog

Pengertian Etika dan Moral
Etika, berasal dari bahasa Yunani, “etos”, yang memiliki arti adat, suatu kebiasaan, suatu sikap atau cara berpikir seseorang. Kata Etika ini dipelopori seorang Aristhotheles pada tahun 384-322SM. Ia memakai kata Etika sebagai salah satu cara untuk menunjuk sebuah filsafat moral. Etika digunakan manusia untuk menentukan bagaimana suatu perilaku manusia dalam menjalani hidup. Apakah etika berbeda dengan etiket? Ya. Etiket berasal dari bahasa Perancis, “etiquette”, yang memiliki arti suatu undangan. Yang memiliki maksud suatu kumpulan cara hidup yang baik.
Lalu bagaimana dengan Moral? Moral yang berasal dari bahasa latin , “mores”, yang memiliki arti sila atau pengaturan hidup. Moral ini memuat suatu pandangan-pandangan tentang nilai dan norma yang ada di sekelompok masyarakat. Moral berasal dari ajaran agama, adat istiadat atau suatu paham ideologi. Pentingnya moralitas di masyarakat memberikan manusia aturan/petunjuk bagaimana manusia bertindak dan menghindari sesuatu yang buruk.

Teori Etika
Etika pun memiliki suatu tujuan, dikatakan sebagai suatu tindakan yang dinilai baik jika tujuan yang dicapainya dengan hasil yang baik. Ada 2 aliran etika, yaitu Egoisme dan Utilitarianisme.
Egoisme sendiri dipandang sebagai tindakan seseorang yang bertujuan untuk mengejar kepentingan dan memajukan dirinya sendiri.
Lalu Utilitarianisme, dikatakan sebagai suatu tindakan seseorang yang  didasarkan pada tujuan dan akibat dari tindakan itu sendiri bagi kalangan masyarakat disekitarnya.

Pengertian Etika Bisnis Konstruksi
Etika bisnis konstruksi termasuk dalam etika bidang khusus/terapan. Karena berkaitan dengan bidang profesi dunia di bisnis konstruksi. Etika bisnis ini adalah salah satu studi yang memiliki sangkut paut permasalahan dan suatu keputusan moral yang dihadapi oleh suatu individu/organisasi perusahaan yang terlibat di  dalam bisnis/industri konstruksi.  Dalam etika bisnis konstruksi lebih banyak mempelajari tentang teori-teori etika, karena teori yang satu ini memiliki alasan-alasan yang berkaitan dengan kepercayaan dan tindakan.

                               Foto koleksi Penulis Blog

Tujuan Etika Bisnis Konstruksi
Tujuan tersebut meliputi 2 aspek, antara lain Perkembangan moral dan Otonomi moral. 
      Perkembangan Moral
Menurut Kohlberg (1927-1928), ada 6 tahapan dalam perkembangan nilai moral. Setiap tahapan mencerminkan tingkatan moral seseorang. Setiap tahapan meliputi dua tahap.
1.      Tingkat Prakonvensional
Pada tahapan ini manusia mengakui adanya aturan budaya/Culture dan ungkapan budaya, baik buruk, benar serta salah. Penilaian ini berdasarkan faktor lahiriah saja. Untuk tahapan ini adanya orientasi hukuman dan kepatuhan serta orientasi relativis-instrumental.
2.      Tingkat Konvensional
Untuk tahapan ini, manusia hanya memiliki harapan kepada keluarga, suatu kelompok atau bahkan untuk negaranya, yang merupakan pandangan bahwa ini sebagai sesuatu hal yang berharga bagi dirinya. Ada 2 tahapan ini yaitu orientasi kesepakatan antarpribadi serta orientasi hukum dan ketertiban.
3.      Tingkat Pascakonvensional
Pada tingkatan ini terdapat suatu usaha yang jelas untuk merumuskan suatu niai-nilai serta prinnsip yang muncul. Pada tahap tingkatan ini terbebas dari otoritas  kelompok. Terdapat dua tingkatan tahap, antara lain Orientasi kontrak sosial legalistis dan Orientasi prinsip etika universal.

Otonomi moral
Otonomi ini sebenarnya memiliki arti manusia menaati kewajibannya karena sesuatu hal yang bernilai dan menjadi bagian dari tanggung jawab manusia itu sendiri. Hanya manusia yang berotonomi moral yang tentu taat dan patuh pada  hukum. Kaitannya dengan etika bisnis konstruksi ini ialah untuk memperkuat kesadaran para pelaku bisnis konstruksi di Indonesia, ini adalah upaya untuk meningkatkan otonomi moral pelaku bisnis tersebut.
Peningkatan otonomi moral dapat diperoleh dengan cara melatih dan menyempurnakan kemampuan/kreativitas para pelaku bisnis tersebut.
Menurut Martin dan Schinzinger (1994), disebutkan bahwa ada beberapa keterampilan yang memiliki hubungan dengan kemampuan/kreativitas, antara lain :
  1. Memiliki kemahiran dalam mengenali suatu permasalahan serta isu-isu moral di dalam bisnis konstruksi
  2. Memiliki keterampilan memahami, menjelaskan secara kritis dan mengkaji argumen yang berlawanan dari isu-isu moral
  3. Memiliki kemampuan dalam membentuk sudut pandangan yang konsisten serta komprehensif
  4. Memiliki keadaan yang imajinatif tentang berbagai respon alternatif terhadap isu-isu dan pemecahan kreatif atas kesulitan yang dihadapi
  5. Memiliki kepekaan terhadap kesulitan yang terjadi
  6. Peningkatan ketepatan dalam penggunaan bahasa etika yang lazim
  7. Meningkatnya penghargaan baik terhadap kemungkinan dalam pemecahan konflik moral serta perlunya toleransi perbedaan  di kalangan orang-orang
  8. Pentingnya integrasi antara profesional dengan keyakinan

Pendapat mengenai Etika Bisnis Konstruksi
  • Bisnis Konstruksi adalah Suatu persaingan
  • Bisnis Konstruksi  itu Asosial
  • Bisnis Konstruksi campur moral akan tersingkir
  • Bisnis Konstruksi mencari keuntungan belaka
  • Bisnis Konstruksi hanya berkonsentrasi pada pekerjaan
  • Bisnis Konstruksi itu memakan biaya
  • Bisnis Konstruksi harus disertai kekuatan
  • Bisnis Konstruksi memerlukan keterampilan khusus
  • Bisnis Konstruksi itu tidak memiliki nurani
      Dari berbagai macam pendapat diatas, bisnis konstruksi dan etika adalah 2 hal yang tidak dapat disatukan.  Karena pertimbangan dari moral dan etika tidaklah menguntungkan, maka etika dan bisnis konstruksi harus dipisahkan.

Prinsip Etika Bisnis Konstruksi
Prinsip ini bertujuan supaya para pelaku bisnis konstruksi yang menjalani bisnis ini sadar akan dimensi etisnya kegiatan bisnis ini, serta supaya belajar bagaimana mempertimbangkan secara etis dan ekonomis, dan mampu memasukkan pertimbangan etis dalam kebijaksanaan perusahaan konstruksi tersebut.
Lima Prinsip Etika Bisnis Konstruksi antara lain :
  • Prinsip Sikap Baik
  • Prinsip Otonomi
  • Prinsip Kejujuran
  • Prinsip Keadilan
  • Prinsip Hormat terhadap diri sendiri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya mengharapkan Anda untuk memberikan komentar di Blog saya, baik saran, kritik dan masukan. Kiranya dapat membantu saya dalam membuat isi topik di blog saya menjadi lebih baik lagi.
Terimakasih,
salam saya Ratih Dyah A, MT