Jika Anda melihat tayangan
properti yang marak di salah satu Televisi swasta, tentu Anda berpikir
bagaimana bisa Lokasi Properti di Jakarta yang berada di kawasan Banjir tetap
laku dan laris manis terjual? Bahkan pembelinya pun harus antri dengan nomor
antrian yang sudah disediakan oleh pihak properti tersebut. Bahkan iming-iming yang paling sering adalah,
beli sekarang besok harga naik atau dengan gratis produk barang A, B dan C. Ini
membuat para konsumen ketakutan dan berpikir untuk langsung membeli properti
tersebut. Prospek investasi adalah salah satu alasan para konsumen untuk
membeli. Hal ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi global yang akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya. Kinerja Jakarta dari tahun per tahun
semakin bagus. Tren properti yang lain adalah kedekatan akses lokasi tempat tinggal dengan lokasi perkantoran. Disaat jam-jam sibuk/peak hour di kota Jakarta ini, tentu warga yang bermukim dan bekerja di Jakarta menginginkan lokasi tempat tinggal yang sangat strategis. Hal ini dibarengi dengan faktor-faktor yang melatar belakangi di atas.
Untuk tahun 2013 ini, Jakarta
menduduki peringkat pertama dengan nilai prospek 6,10 (predikat bagus yang
disebutkan oleh Urban Land Institute),
setelah Shanghai, Singapore, Sydney dan Kuala Lumpur. Mengingat pada tahun 2012
yang lalu, Singapura menduduki peringkat pertama. Tren tahun ini Jakarta adalah
Kota Utama dan Kota dengan Predikat Bagus. Harga CBD sekitar Sudirman,
Thamrin, dan Kuningan sekitar 60-70 juta/m2. Kecenderungan pembangunan investasi
bangunan tinggi di Jakarta, masih terfokus CBD pada Sudirman dan Pluit,
meskipun banjir, harga Properti tetap naik. Wilayah CBD adalah wilayah segitiga
emas, yang mana kawasan tersebut sangat marak dengan bangunan-bangunan elit,
mewah dan hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah atas.
Jika setiap 1 minggu selalu ada
bangunan tinggi baru yang berdiri, apabila 1 tahun ada 85 minggu, maka akan terjawab
bahwa selama 1 tahun ini Kota Jakarta memiliki 85 Bangunan Tinggi Baru yang lebih
dari 10 lantai ke atas. Bangunan tinggi yang tren ini tidak hanya Apartemen
saja, akan tetapi bangunan Mall, Kondominium, Perkantoran, di wilayah Bekasi
dan Bogor. Ini dikarenakan dekat dengan lokasi pintu masuk Tol.
Bagaimana dengan tren Properti 2014 mendatang ya?? Apakah Jakarta akan tetap menduduki peringkat pertama seperti tahun ini? Kita lihat saja nanti perkembangan ekonomi global dan perputaran uang/saham asing yang akan di tanam oleh pihak asing, apakah di Indonesia atau di negara lain?!